Senin, 29 November 2010

JANGAN ANGGAP GUNUNG DAN HUTAN BENDA MATI




Boyolali, 17/11/2010 (Kominfo-Newsroom) Alam akan  memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat kalau dijaga. Jangan menganggap gunung dan hutan sebagai benda mati, apalagi membiarkan terjadi segala aktivitas yang merusaknya.
Alam akan murka dan  mendatangkan bencana bila dirusak, dimana pohon ditebang tanpa aturan, gunung dijarah, sungai dikotori dan udara dicemari,” kata Koodinator Masyarakat Pencinta  Alam Indonesia Mulyono, saat ditemui di Posko Bencana Merapi di Boyolali, Rabu (17/11).
Ia mencontohkan lerang Merapi dan banyak gunung lain yang hutannya sudah digunduli untuk dialihfungsikan, sehingga tidak ada lagi serapan air. Akibatnya, pegunungan yang semula sumber air bersih bermutu tinggi berasal, berubah menjadi banjir bandang dan tanah longsor, bahkan lahar dan lavanya pun murka.
Gunung menderita, karena kalau diibaratkan tubuh manusia, setiap luka di bagian tubuh akan dirasakan. Kalau  ranting dipatahkan, semua aktivitas pohon akan terkonsentasi memperbaiki sistem di pohon tersebut. “Kalau kita lemparkan batu ke air, maka terjadi riak.      Semakin besar benda yang kita lemparkan akan semakin besar pengaruh. Demikian pula dengan alam, semakin besar kerusakan yang dilakukan semakin besar bencana yang terjadi,” ujarnya.
Menjaga lingkungan tidak hanya tugas pecinta alam atau Kementerian Lingkungan Hidup saja. Semua harus dilibatkan, terutama perusahaan tambang dan hutan industri, termasuk pula para pengembang pemukiman. Semua pihak harus menjaga keseimbangan antara  manusia, alam dan ekosistemnya.
“Terkadang banyak orang yang berpendidikan tinggi, kehidupan cukup, bahkan tahu masalah kesehatan dengan berolahraga. Tapi, sering kita mengamati sambil berolahraga ada yang membuang gelas plastik minuman ke sembarangan tempat,” katanya. (mf/dry)
      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar